WWW.LEGENDAQQ.COM

LegendaQQ Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda :)

Senin, 05 September 2016

Portal Berita Teraktual new _ Vientiane - Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Ting

Vientiane - Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan dimulai pada Selasa (6/9) besok di Kota Vientiane, Laos. Dalam kesempatan ini, Jokowi akan bicara pentingnya stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

KTT ASEAN ke-28 dan 29 diadakan di Kota Vientiane, Laos, dari tanggal 6-8 September 2016. KTT ASEAN ini juga akan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sudah tiba lebih dulu di Laos pada Senin (5/9) siang. Obama diketahui akan bertemu Presiden Laos Bounnhang Vorachit di Istana Kepresidenan Laos pada Selasa (6/9).

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, KTT kali ini didadakan dalam suasana yang lebih konstruktif.

"KTT kali ini dilakukan dalam suasana yang lebih konstruktif. Ada satu kekhawatiran mengenai dinamika di wilayah sekitar kita, tapi dinamika tersebut sejauh ini dapat dikelola cukup baik oleh negara-negara di kawasan tersebut. Kita ingat bahwa pada saat pertemuan tingkat menteri, isu mengenai masalah kesatuan dan sentralitas ASEAN juga sangat obvius (jelas)," kata Retno di Hotel Don Chan Palace, Vientiane, Laos, Senin (5/9/2016).

Oleh karena itu, lanjut Retno, dalam pertemuan KTT ini, Jokowi akan membicarakan mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas kemananan dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

"Kedua, Presiden akan menekankan kembali mengenai Unity and Centrality ASEAN. Pada pertemuan tingkat menteri kemarin, Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk menjembatani adanya perbedaan. Saya kira bahwa antara satu dan lainnya di dalam negara anggota ASEAN terjadi perbedaan pendapat, itu merupakan suatu hal yang wajar. Tapi at the end, di satu titik kita harus menjadi satu, tampil menjadi satu posisi ASEAN. Itu lah yang kita harapkan," jelas Retno.

Retno mengatakan, saat ini Indonesia berhasil menempatkan ASEAN pada satu posisi dengan mengadopsi sistem komunikasi bersama.

"Alhamdulillah pada pertemuan tingkat menteri kita bisa mengadopsi join communicate dan juga kita bisa mengadopsi ASEAN statement mengenai masalah peace and stability," katanya.

"Nah, untuk merespons dinamika yang baru, Indonesia perlu mengingatkan pentingnya untuk memperkokoh arsitektur keamanan kawasan. Kita sudah memiliki Bali Declaration tahun 2011, tetapi kembali kita bertanya, apakah Bali Declaration dan sebagainya itu sudah bisa menjawab tantangan dinamika saat ini," tambah Retno.

Hal itu yang menjadi salah satu pemikiran yang akan disampaikan oleh Indonesia dalam KTT ASEAN, bagaimana memperkokoh apa yang sudah ada, sehingga tidak muncul distrust yang mengakibatkan adanya potensi konflik, ketegangan-ketegangan.

"Karena dengan adanya stabilitas keamanan maka kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya dapat menikmati kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Jadi itulah main message yang akan disampaikan oleh Indonesia dalam pertemuan KTT 28 dan 29 ini," terang Retno.

0 komentar:

Posting Komentar